Kekaguman saya pada pohon bambu sebenarnya karena kegemaran saya akan lumpia, dimana rebung atau akar bambu yang masih muda diolah dengan sangat spesial menjadi isi dari lumpia yang sangat saya sukai. Namun di balik itu semua, sebenarnya pohon bambu banyak mengajarkan tentang kebahagiaan.
Pertama, pohon bambu sangat kokoh karena berakar banyak dan kuat ke dalam tanah. Ini melambangkan kebahagiaan yang berakar dari dalam akan lebih lama bersemayam dari dari pada kebahagiaan yang didapatkan dari luar. Saat seperti sekarang ini, kebahagiaan di jaman modern ini lebih banyak berakar keluar. Pohon bambu sebagai guru kebahagiaan mengajarkan, kalau mau kebahagiaan lebih lama dan panjang, jangan lupa mencari kebahagiaan yang bersumber dari dalam. Dalam diri kehidupan kita sendiri yang penuh dengan keikhlasan dan dalam rasa cinta akan orang-orang sekitar.
Kedua, pohon bambu adalah salah satu dari sedikit pohon yang senantiasa tumbuh segar di segala musim walaupun tidak berbuah dan berbunga. Ini berbeda dengan kehidupan sekarang, dimana orang akan merasa kehidupannya segar dan bahagia bila kehidupannya berbuah dan berbunga. Buah dan bunga disini bisa disamakan dengan uang, jabatan, keterkenalan dll.
Ketiga, pohon bambu semakin tumbuh tinggi, batangnya semakin melengkung, semakin merunduk. Ini menandakan bahwa kebahagiaan hanya bisa didapat dengan sikap rendah hati. Tidak seperti kehidupan orang-orang saat ini yang ingin selalu tinggi, semakin tinggi dan ingin tambah tinggi lagi.
Keempat, batang pohon bambu yang tengahnya kosong adalah melambangkan tidak adanya keegoan, kemarahan, kedengkian, iri hati dan segala hal yang penuh dengan kesombongan sehingga kebahagiaan bisa memenuhi ruang kosong yang ada. Ini menandakan bahwa kebahagiaan saat ini menjadi barang yang langka, karena kehidupan orang-orang saat ini tidak bisa lepas dari kepentingan pribadi yang penuh ego, marah, iri, dengki, rakus dan hal-hal yang sangat menyesakkan.
Hanya dengan belajar dari pohon bambu saja kita sudah bisa memaknai banyak hal tentang kebahagiaan. Bagaimana dengan contoh-contoh yang lain dalam kehidupan alam sekitar kita ? Adakah teman-teman yang sudah belajar dari alam ?
Senin, 02 Mei 2011
SEKILAS TENTANG BAMBU
Sekilas ini menggambarkan bagaimana pentingnya peranan potensi bambu dalam menopang keberlanjutan hutan dan nilai ekonomis di masa depan. Hutan sebagai sumber utama penghasil kayu dari waktu ke waktu kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Keadaan ini disebabkan adanya tindakan eksploitasi dengan cara yang sangat tidak bijaksana, tanpa memperhatikan keberlangsungan dan kelestarian hutan itu sendiri. Pertambahan penduduk yang pesat, nilai ekonomis yang dikandung hutan merupakan beberapa hal pemicu semakin cepatnya kerusakan hutan.
Hutan sebagai paru-paru dunia keberadaannya kini sudah jauh berkurang dari 30% luas daratan. Tidak bisa dibayangkan dampak negatif akibat kerusakan hutan terhadap kehidupan di bumi ini, siklus iklim yang sudah tidak menentu, banjir, kekeringan merupakan beberapa efek langsung dari rusaknya hutan, masih banyak dampak negatif lain akibat rusaknya hutan.
Untuk menyelamatkan hutan perlu ditempuh berbagai cara, baik secara managerial, kebijakan-kebijakan, politis dan sebagainya. Satu hal yang penting dan mendesak guna mereduce kerusakan hutan adalah mencari alternatif pengganti kayu. Diketahui bahwa substitusi terdekat kayu yang cenderung mudah dalam pengusahaannya adalah bambu. Bambu keberadaannya tersebar mulai dari dataran rendah hingga ke dataran tinggi, mulai dari pedesaan sampai ke perkotaan. Untuk tumbuh, bambu tidak memerlukan habitat khusus sebagaimana layaknya rotan, oleh sebab itu bambu merupakan jawaban sebagai alternatif pengganti kayu di masa depan, dengan demikian percepatan kerusakan hutan dapat lebih dikurangi.
Bambu merupakan jenis tanaman berkayu masuk dalam kategori keluarga rumput-rumputan sehingga ada yang mengistilahkan bambu sebagai rumput raksasa. Secara prospek ekonomis di masa depan bambu diistilahkan emas yang belum tergali. Istilah ini mengandung makna yang sangat dalam betapa sangat berharganya bambu jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Dari beberapa hasil penelitian bambu memiliki manfaat mulai dari untuk pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan, seni dan estetika, kesehatan, budaya, politis dan sebagainya. Potensi manfaat yang sangat besar dikandung oleh sumberdaya bambu ini.
Bambu merupakan salah satu jenis tanaman perintis sehingga untuk tumbuh tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang teramat rumit sebagaimana tanaman lain. Tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sesuai dengan jenis. Memiliki umur yang panjang dalam siklus hidupnya ± 30 -100 tahun bahkan lebih, tergantung dari jenisnya. Ada jenis yang setelah berbunga langsung mati, kelebihannya pengembangbiakan secara generatif untuk jenis ini relatif sulit, namun pembiakan secara vegetatif sangat mudah. Jenis lain ada yang setiap tahunnya berbunga, kelebihannya pembiakan secara generatif relatif mudah dan vegetatif relatif sulit.
Secara fisik memiliki kelebihan yaitu serat panjang dan rapat, lentur tidak mudah patah, dinding keras dan sebagainya. Kecepatan pertumbuhan bambu dalam menyelesaikan masa pertumbuhan vegetatifnya merupakan tercepat dan tidak ada tanaman lain yang sanggup menyamainya. Dari beberapa hasil penelitian, kecepatan pertumbuhan vegetatif bambu dalam 24 jam berkisar 30 cm – 120 cm per 24 jam, tergantung dari jenisnya. Sebuah keajaiban pertumbuhan yang tidak dapat ditemukan pada tanaman lain.
Nilai lebih lain dari bambu dibandingkan kayu adalah sekali tanam produksi dapat dilakukan secara berulang-ulang, berbeda dengan kayu sekali tanam kemudian produksi selanjutnya perlu penaman lagi. Sifat bambu yang demikian merupakan prospek yang sangat cerah secara ekonomis dan menguntungkan secara investasi. Walaupun demikian agar produksi bambu dapat dilakukan secara berulang-ulang dalam pengelolaannya harus memegang dan memperhatikan titik kritis dari bambu, pengelolaan dalam budidaya bambu harus mengacu pada azas kelestarian (kelestarian produksi dan kelestarian sumberdaya) dan penaganannya harus mendasarkan diri pada silvikultur bambu.
Bambu memiliki sifat yang unik di mana batang yang satu berkaitan dengan batang yang lain dan mempengaruhi terhadap kemunculan serta kualitas anakan berikutnya. Oleh sebab itu di dalam mengelola bambu harus memperhatikan silvikultur bambu itu sendiri agar azas kelestarian dapat terpenuhi, yang pada akhirnya akan turut meningkatkan profit dari investasi bambu itu sendiri.
Secara ekonomis, produk-produk yang berasal dasar dari bambu memiliki nilai yang cukup baik. Banyak produk-produk yang dihasilkan mencakup mulai dari sandang (serat untuk pembuatan pakaian, dll), papan (papan lembaran, lantai, meubel, dll), pangan (rebung kalengan, kripik, aneka jenis makanan olahan, dll), estetika&budaya (kertas budaya untuk sembahyang, pernik-pernik artifisial ruangan, dll), kesehatan (arang, vinegar, dll) dan sebagainya. Dengan pengolahan bertehnologi tinggi, bambu dapat dijadikan kertas kualitas nomor satu, bahan obat-obatan kesehatan berkualitas, dsb. Masih banyak lagi potensi bambu yang terpendam dan belum tergali, tentunya dibutuhkan suatu inovasi tehnologi kedepan guna dapat mewujudkan potensi tersebut.
Mengusahakan bambu dari sisi budidaya perlu adanya sebuah persiapan matang menyangkut lahan, bibit sampai dengan pasca panen, sehingga akan menjadi satu kesatuan integral dan berkesinambungan. Gambaran sekilas tentang bambu ini semoga dapat memberikan pencerahan dan merubah paradigma bambu yang selama ini diidentikan dengan kampung. Potensi yang dikandung sumber daya bambu jauh lebih besar kemanfaatannya jika dibandingkan dengan kayu.
Langganan:
Postingan (Atom)